Posted by : satriyo budi w Rabu, 02 Oktober 2013


Saka Wira Kartika baru berupa saka rintisan yang mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2007. Pembentukannya berdasarkan Peraturan Bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 182/X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang kerjasama dalam usaha pembina dan pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukaan.

Krida-krida dalam Saka Wira Kartika, sebagai berikut.


teet

KRIDA NAVIGASI DARAT
  Krida  navigasi darat atau biasa di sebut NAVRAT terdiri dari beberapa tanda kecakapan khusus. yaitu terdiri dari :
        
.
1. PENGETAHUAN PETA DAN MEDAN
 .      Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh permukaan bumi yang dipindahkan ke dalam bidang datar, baik benda alam maupun benda buatan manusia yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.  Medan adalah bagian dari permukaan bumi dengan segala benda yang tidak bergerak di atas permukaannya, baik benda alam maupun benda buatan manusia. 
 2. SIANG DAN KOMPAS MALAM
       Kompas adalah alat yang umum digunakan untuk menentukan arah dan sudut di lapangan. sedangkan Kompas siang adalah suatu cara yang digunakan untuk menentukan arah/menuju sasaran yang telah ditentukan pada siang hari. dan Kompas malam adalah suatu cara yang digunakan untuk menentukan arah/menuju sasaran yang telah ditentukan yang dilaksanakan pada malam hari.
    dan hal yang membedakan antara kompas siang dan kompas malam selain waktu pemakaiaanya adalah cara menggunakan kompas itu sendiri.
3.PENGETAHUAN RESECTION DAN INTERSECTION 
            Resection (mengikat ke depan) adalah cara untuk menentukan tempat/kedudukan sendiri di medan ke titik di peta dengan menggunakan dua titik pertolongan yang terdapat di peta dan di medan sebenarnya. 
          Intersection (mengikat ke belakang) adalah cara untuk menentukan tempat/kedudukan pihak lain di medan ke titik yang ada di peta dengan menggunakan titik pertolongan yang terdapat di peta dan di medan.  
4. PENGETAHUAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS)  
      Kegunaan Alat Global Position System (GPS).     GPS adalah alat untuk menentukan posisi suatu tempat secara teliti dengan bantuan Satelit yang ada dan dapat digunakan untuk melaksanakan navigasi.

KRIDA PIONEERING

KRIDA PIONEERING terdiri dari beberapa tanda kecakapan khusus. yaitu terdiri dari :
1.TALI TEMALI  
     pada dasarnya ini adalah keterampilan membuat beberapa simpul menggunakan tali temali. baik untuk keperluan membuat jerat atau tempat berlindung dari panas maupun hujan di alam terbuka
2.PEMBUATAN JEMBATAN IMPROVISASI 
     Jembatan dengan konstruksi sangat sederhana mudah dikerjakan dan dapat dilaksanakan dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat di lapangan. ini akan berguna kala kita dalam keadaan bencana alam. dengan kemampuan ini kita dapat membantu warga sekitar untuk membuat fasilitas penyebrangan sungai dan lain lain.
3. PEMBUATAN PERKEMAHAN 
   Hal yang biasa di lakukan oleh pramuka adalah pembuatan perkemahan. namun di sini kita di ajarkan untuk membuat perkemahan yang terbuat dari kayu kayu di sekitar kita agar lebih kokoh dan nyaman.
4. BEKAL AIR DAN LISTRIK
     Bekal air adalah hal yang sangat di perlukan agar kita dapat bertahan hidup di kondisi separah apapun akibat bencana. dan listrik jga hal yang paling vital dewasa ini mengingat dengan listrik kita bisa membuat jaringan komunikasi dengan daerah di luar bencana itu sendiri.

KRIDA MOUNTAINEERING


krida mountaineering sendiri terdiri dari beberapa tanda kecakapan khusus. yaitu terdiri dari :



1.PANJAT TEBING 

      Panjat bebas (Free Climbing).   Sesuai dengan namanya free climbing alat pengaman yang paling baik adalah diri sendiri.  Namun keselamatan dapat ditingkatkan dengan adanya keterampilan yang diperoleh dari latihan yang baik dan mengikuti prosedur yang benar, dengan latihan yang baik otot-otot tangan dan kaki akan cukup kuat dan terlatih, begitu pula dengan keseimbangan badan dan gerakan-gerakan akan terlatih dengan sendirinya disamping itu dapat memperkirakan kemampuan dan memperhitungkan lintasan yang akan dilalui.  Pada free climbing peralatan berfungsi hanya sebagai pengaman, peralatan yang digunakan antara lain tali, carabiner, sling, chock, dan piton tetap dipakai tetapi hanya berfungsi sebagai pengaman bila jatuh.  Dalam pelaksanaannya pendaki bergerak sambil memasang jadi kalaupun tanpa alat-alat tersebut pendaki masih mampu bergerak atau melanjutkan pendakian. Dalam tipe ini pendaki diamankan oleh belayer.
Panjat dengan alat bantu (Artificial Climbing). Merupakan panjat bebas dengan menggunakan bantuan peralatan tambahan seperti paku tebing, bor, stirrup, palu/ hammer, pengaman sisip, cincin kait, seling pendek, harnes, bedak magnesium.   Alat-alat tersebut digunakan untuk digunakan untuk menambah ketinggian.  Hal ini dilakukan secara berkelompok, dengan pembagian tugas yang jelas antara leader dan belayer, sehingga kelompok tersebut dapat mencapai ketinggian, baik secara perorangan maupun secara bersama-sama.
          Panjat tanpa alat bantu (Free Soloing). Merupakan bagian dari free climbing, tetapi sipendaki benar-benar melakukannya dengan segala resiko yang dihadapinya seorang diri, dalam pergerakannya tidak memerlukan peralatan pengaman, untuk melakukan free solo climbing pendaki harus benar-benar mengetahui segala bentuk rintangan atau bentuk pergerakan pada rute yang dilaluinya serta menghafalkan dahulu segala gerakan, tumpuan dan pegangan, biasanya free solo climbing dilakukan oleh pendaki yang sudah perna mendaki pada lintasan yang sama.   Resiko yang dihadapi pendaki tipe ini sangat fatal sehingga hanya orang-orang yang mampu dan benar-benar profesional yang akan melakukannya. 

2. TURUN TEBING
    Untuk melintasi medan yang tidak terlalu curam dan tidak bisa dilalui dengan jalan kaki biasa dengan menggunakan tali Peleton. Kegunaan naik togle rope.  Untuk melintasi medan yang tidak terlalu terjal yang sulit dilewati jalan kaki biasa.
    
  Cara melintasi turun hesty dan rappeling.
       Hesty.Tali lintasan berada di belakang punggung, kedua tangan direntangkan sambil memengang tali lintasan dan telapak tangan menghadap ke atas dengan menggunakan sarung tangan.Kedua kaki dibuka selebar bahu digeser ke samping, bersamaan itu kedua tangan yang direntangkan mengikuti gerakan
        Rappelling.Menggunakan peralatan tali saja, dibelitkan sedemikian rupa pada badan, cara ini terjadi gesekan antara badan dengan tali, sehingga bagian badan yang bergesekan akan terasa panas. Menggunakan tali tubuh, carabiner dan descender memakainya hampir sama dimana gaya gesek diberikan pada descender
3. TRAVESING KERING
  travesing kering adalah teknik penyebrangan atau melintas sungai dengan cara kering dan tidak basah. travesing kering sendiri dapat menggunakan tali satu yang selanjutnya di sebut rayapan tali satu. Dan juga dapat menggunakan dua tali atau rayapan tali dua.

4. TRAVESING BASAH.
travesing basah adalah kebalikan dari travesing kering. Yaitu penyebrangan basah dengan menggunakan alat bantu atau tidak.



KRIDA SURVIVAL





krida survival sendiri terdiri dari beberapa tanda kecakapan khusus. yaitu terdiri dari :
1.                 JENIS – JENIS TUMBUHAN.
Mungkin secara sengaja atau tidak, kita bisa saja terdampar di tengah hutan. Mungkin karena tersesat atau kecelakaan pesawat yang mengharuskan kita berada di tengah hutan. Pada dasarnya, dalam keadaan darurat di tengah hutan mengharuskan kita dapa bertahan hidup dengan cara apapun. Pengetahuan akan jenis jenis tumbuhan apa saja yang dapat di makan sangatlah penting untuk menghindari memakan tanaman yang beracun.
    2.     JENIS-JENIS BINATANG
Binatang memang tidak ada yg beracun untuk di makan. Yang menjadi kendala untuk orang muslim adalah halal dan haram binatang tersebut untuk dimakan. Namun dalam keadaan darurat, kita dapat mengesampingkan halal dan haram binatang tersebut. Untuk mendapatkan binatang kita dapat memburunya dengan cara menjerat binatang tersebut.
     3.     Survival Hutan Gunung. Prinsip-Prinsip survival
a)       H.      Hadapi setiap kesukaran dengan tenang dan bijaksana.
b)     A.      Akal yang sehat adalah senjata yang paling ampuh dalam menghadapi survival.
c)       R.      Rasa takut dan panik harus dihilangkan.
d)      U.      Usahakan mencari jalan keluar untuk membebaskan diri dari survival dan bergabung dengan kawan.
e)       S.      Semangat dan keyakinan tetap hidup harus tertanam.
f)    H.      Hindari dan jauhi tempat berbahaya yang dapat mengancam keselamatan diri kita dan hormati adat istiadat setempat serta tiru tata cara hidupnya.
g)     I.       Istirahat dan tenangkan pikiran apabila timbul kekacauan.
h)      D.      Dengar lihat dan waspada terhadap perangkap alam.
i)       U.      Utamakan kesehatan dan keselamatan diri.
j)    P.      Praktekkan dan latih kembali pengetahuan dan keterampilan Jungle Survival yang pernah didapat.
      4.     SURVIVAL RAWA LAUT
Saat kondisi kita terdampar di sebuah pulau yang tak berpenghuni, mengharuskan kita bertahan hidup sampai bantuan datang. Untuk itu, kita memerlukan pengetahuan survival rawa laut ini. Seperti membuat tempat berteduh yang aman tidak saja dari hewan buas juga yang aman dari alam rawa laut yang kondisinya berbeda dengan hutan lebat.
     5.     SURVIVAL KIT.
Survival kit adalah satu set peralatan atau satu kotak/tas peralatan survival yang umumnya dapat digunakan untuk semua jenis daerah seperti gunung, hutan, padang pasir dan pantai serta laut, jenis survival kit seperti di atas adalah survival kit yang dibuat khusus yang biasanya digunakan oleh para penerbang pesawat militer. Bagi seorang penjelajah ataupun petualang, survival kit merupakan salah satu perlengkapan dasar yang harus dimiliki. Survival kit ini haruslah survival kit yang sesuai dengan perjalanannya, karena survival di gunung akan berbeda dengan survival di laut.  Survival dapat dibuat sendiri yang disesuaikan dengan tujuan perjalanan dan kebutuhan pribadi.
Carilah sebuah kaleng yang tertutup dan tidak bocor, ukuran cukup kecil tetapi dapat memuat alat yang diperlukan. Gosoklah bagian dalam kaleng sampai mengkilat sehingga dapat digunakan sebagai cermin. Untuk membuat lebih kedap air berilah paking pada tutupnya dan balutlah dengan solatip setelah ditutup.
Pada saat mengisi kotak survival, usahakan tidak ada ruang kosong yang memungkinkan peralatan di dalam kotak bergerak yang bisa mengakibatkan kerusakan alat.  Untuk menghindari ini isilah bagian kosong di kotak dengan kapas atau sobekan kain yang nantinya juga kapas dan sobekan kain tersebut dapat digunakan sebagai bahan penyala api.
Biasakanlah selalu membawa survival kit dalam setiap perjalanan, karena dengan survival kit satu set perlengkapan sudah dimiliki untuk keadaan darurat.
    6.     SANJAK. (MENGESAN JEJAK).
Dalam suatu kegiatan penjelajahan, terutama di daerah hutan gunung sering ditemui kesukaran untuk menyelesaikan suatu kegiatan di dalam mencari dan menemukan kawan atau lokasi perkemahan, mengingat keadaan daerah di negara kita umumnya terdiri dari hutan yang lebat atau medan yang tertutup.  Oleh sebab itu pengetahuan   dan  keterampilan  “Mengesan Jejak”  sanga t diperlukan  untuk  dapat melaksanakan kegiatan, mencari dan menemukan kawan/tempat perkemahan di hutan maupun di gunung

KRIDA PENANGGULANGAN BENCANA

krida penanggulangan bencana sendiri terdiri dari beberapa tanda kecakapan khusus. yaitu terdiri dari :
1.     MANAJEMEN PENANGULANGAN BENCANA

Penanggulang bencana merupakan salah satu wujud dari upaya untuk meliindungi segenap bangsa Indonesia dari seluruh tumpah darah Indonesia.
Penanggulangan bencana adalah kewajiban bersama antara pemerintah dan masyarakat yang didasarkan pada partisipasi, didukung dan prakarsa masyarkat serta pemerintah daerah.
Penanggulangan bencana dititik beratkan pada tahap sebelum terjadinya bencana yang meliputi kegiatan pencegahan, penjinakan dan kesiapsiagaan untuk memperkecil, mengurangi dan memperlunak dampak yang ditimbulkan oleh bencana.
Penanggulangan bencana adalah bagian dari kegiatan pembangunan yang bertujuan untuk mengurangi penderitaan masyarakat dan meningkatkan kehidupan dan penghidupan masyarakat secara lahir batin.
2.     PERJALANAN DAN PENANGANAN GAWAT DARURAT (PPGD)

Perjalanan dan penanganan gawat darurat (PPGD) adalah hal-hal yang mencakup keadaan kesehatan pada suatu perjalanan/ kegiatan meliputi kesiapan fisik, mental dan pengetahuan tentang kesehatan dan gizi.
          3.     PENGETAHUAN KOMUNIKASI RADIO
Radio Komunikasi adalah alat yang digunakan untuk mengirim dan menerima berita dari pihak lain / lawan bicara. Radio komunikasi ini sangan di perlukan kala terjadi bencana alam. Seperti untuk pencarian orang lain, menyebarluaskan informasi, dan sebagainya
          4.      TATA CARA MEMASAK
Bukan hal yang mudah memasak untuk puluhan orang dalam suatu pengungsian. Untuk itu di perlukan pula pengetahuan tata cara memasak. Mulai dari alat-alat yang di perlukan, tata cara penempatan alat di dapur umum, dan memperkirakan waktu memasak.
 

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Popular Post

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
scout of indonesian army | the agent of change | voice of mujahid | tan hanna wigna tan sirna | the easy day was yesterday | UG Psi 1PA10

- Copyright © Satriyo Budi Wicaksono -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -