Archive for Maret 2014
Namaku raka. Ini adalah kisahku. Hari ini kamis. Tepatnya tanggal 27 februari 2014 . Saat ini tengah malam. Tapi aku masih saja terjaga. ada yang menganjal di fikiranku.
Aku masih khawatir apa aku bisa mengapai mimpiku. Menjalin angan angan yang ku gantung tinggi di langit sana. Namun terekam jelas dalam ingatanku akan menjadi apa aku kelak.
Waktu terus berjalan. Tak terasa sudah hampir 5 tahun berlalu sejak itu. Saat aku khawatirkan mimpiku. Dan saat ini telah ku gapai mimpi itu. Ya sekarang aku berdinas di suatu daerah di jawa bagian tengah. Tepatnya di jogja. Sebagai seorang dengan kualifikasi komando.
sniper rifle adalah suatu karya enjiniring yg rumit, karya seni dan rekayasa secara bersamaan. dalam perjalananya konstruksinya sniper rifle itu dibangun dgn proses yg membosankan. mulai dari ujung laras/crown, itu dipotong sesuai dengan perbandingan panjang laras dgn bobot peluru vs vibrasi laras. laras sebuah senapan sniper itu biasanya poligonal rifling, sehingga lebih smooth dalam memutar peluru, less friction. bobot sebuah sebuah proyektil juga ngaruh, makin berat sebuah proyektil semakin kecil twist number
bobot sebuah sebuah proyektil juga ngaruh, makin berat sebuah proyektil semakin kecil twist number.suatu putaran memastikan peluru memiliki suatu momen yg stabil dalam perjalanannya ke target, namun perbandingannya mesti seimbang. terlalu banyak maka peluru akan melintir sebelum menembus sasaran scara penuh, dikit, akurasi ga optimal.
peluru biasanya diisi pake tangan, atau handloading, menjamin tiap proyektil dan propelan memiliki isian yg konsisten. proses handloading ini lama dan mahal, hal ini mengapa banyak sniper lebih memilih isian menurut selera masing2 yg dirasa cocok.
laras berpengaruh, karena makin kecil vibrasi laras maka jatuhan akan makin konsisten, ini kenapa kbanyakan sniper rifle larasnya lebih tebal dari rifle konfesional.
receiver adalah tempat dimana laras duduk, dan dimana mekanisme housing dan grendel berada. suatu receiver duduk di bodi/popor nah proses pendudukan ini disebut bedding, bedding sniper rifle amat khusus. mereka biasanya memakai polimer khusus, atau lem, atau seperti L96, lebih ekstrim lagi, yakni paku termal. kalau beddingnya memble, receiver bakalan goyang dan antara titik bidik dengan titik sandar senapan ga sama, akurasi memble.
kemudian kita pindah ke mounting, mounting adalah tempat dimana teleskop dipasang, tempat paling optimal ya diatas receiver.
kemudian teleskop, ini satu bagian unik, karena ada alat bantu berupa bullet drop compensator, yg umum ya mildot. namuni mldot ud dianggap kuno, krn pegunungan afganistan membutuhkan scope yg lebih baik, muncul multireticle dot seperti horus scope. dengan multireticle ini, cukup dimasukin ke komputer, voila dapat solusi dan dial sesuai angka di scope.
mldot
horus scopeapa itu scope dial? nih, dial atas itu jarak, kanan angin, kiri fokus. nembak 1 increment diatas titik sasaran, spt angin, bila 5 kmh menggeser peluru satu inch maka jatuhan 1 MoA ke kiri/kanan dlm 100 m. jadi apabila senapanmu punya karakter jatuhan 1 inch tiap 100 meter, artinya kamu harus muter dial scope 1 mil kekiri tiap 100 meter,
nah para sniper biasanya menggunakan solusi ini diluar kepala, terkadang target muncul tidak diduga dan kalkulasi harus pake insting. dan ga selalu sniper memakai teknik one shot one kill, ada teknik seperti kentucky windage, ngambil titik jatuhan utk koreksi selanjutnya. jadinya kaya teknik artileri, ia melakukan walking..atau menembak dgn menjadikan jatuhan peluru sebagai titik bidik baru hingga sasaran kena.
gimana menentukan jarak? pertama kamu harus tau berapa tinggi target, misalnya targetmu tingginya adalah 157cm, sementara kebaca di di dial sebesar 7 mil,artinya rumusnya (tinggi target/mil) x 1000, artinya (1.57/7) x 1000 = 224.3 meter, senapanmu 1 MoA/100 meter. artinya kamu harus membidiknya sebesar dua mil diatas kepalanya, artinya sekitar 4-5 inch/10.16-12.7 cm diatas kepalanya. tapi itu hanya berguna utk sasaran diam, sedangkan kepala manusia selalu bergerak.makanya sebagian besar sniper membidik dada, biasanya di segitiga torso (antara bahu hingga ulu hati).
sumber: @tweetmiliter
DMR atau Designated marksman rifle ini merupakan senapan berteleskop yang biasanya digunakan seorang designated marksman. orang sering menganggap DMR itu sama dengan sniper rifle,padahal DMR itu berbeda dengan sniper rifle,walaupun secara fisik cenderung mirip. perbedaan nya dengan sniper rifle terletak di jarak,pengguna,dan sistem penembakan.jarak tembak DMR itu hanya sekitar 550 meter penggunanya juga bukan disebut sniper dan bertugas seperti sniper.pengguna DMR adalah Designated Marksman.
Designated Marksman ini juga sebenarnya adalah infantri biasa,hanya saja mendapat pelatihan khusus menembak jitu. biar lebih jelas:macam2 battle rifle yang diadopsi jadi DMR:M-14,FN FAL,HK G3,AR-10.dan,yang sering dianggap sniper rifle,SVD Dragunov. utk membedakan dan mempermudah pemahaman,sniper rifle itu biasanya jarak tembaknya diatas 600m,dan sistem penembakannya bolt action.
karena jarak tembaknya hanya 550 m, DMR ini cocok di pakai untuk wilayah kota. karena karakteristik "hutan kota" yang cenderung rapat dan membutuhkan reaksi penembakan cepat oleh penembak itu sendiri. maka kebanyakan yang menggunakan oleh kepolisian dan paspampres. dan juga di gunakan oleh team team elite dalam pembebasan sandra di daerah perkotaan.
berikut beberapa contoh Designated marksman rifle ini: