Posted by : satriyo budi w
Rabu, 02 Oktober 2013
Krida-krida dalam Saka Wira Kartika, sebagai berikut.
teet
KRIDA NAVIGASI DARAT
Krida navigasi darat atau biasa di sebut NAVRAT terdiri dari beberapa tanda kecakapan khusus. yaitu terdiri dari :
.
1. PENGETAHUAN PETA DAN MEDAN
. Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh permukaan bumi yang dipindahkan ke dalam bidang datar, baik benda alam maupun benda buatan manusia yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Medan adalah bagian dari permukaan bumi dengan segala benda yang tidak bergerak di atas permukaannya, baik benda alam maupun benda buatan manusia.
2. SIANG DAN KOMPAS MALAM
Kompas adalah alat yang umum digunakan untuk menentukan arah dan sudut di lapangan. sedangkan Kompas siang adalah suatu cara yang digunakan untuk menentukan arah/menuju sasaran yang telah ditentukan pada siang hari. dan Kompas malam adalah suatu cara yang digunakan untuk menentukan arah/menuju sasaran yang telah ditentukan yang dilaksanakan pada malam hari.
dan hal yang membedakan antara kompas siang dan kompas malam selain waktu pemakaiaanya adalah cara menggunakan kompas itu sendiri.
3.PENGETAHUAN RESECTION DAN INTERSECTION
Resection (mengikat ke depan) adalah cara untuk menentukan tempat/kedudukan sendiri di medan ke titik di peta dengan menggunakan dua titik pertolongan yang terdapat di peta dan di medan sebenarnya.
Intersection (mengikat ke belakang) adalah cara untuk menentukan tempat/kedudukan pihak lain di medan ke titik yang ada di peta dengan menggunakan titik pertolongan yang terdapat di peta dan di medan.
4. PENGETAHUAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS)
Kegunaan Alat Global Position System (GPS). GPS adalah alat untuk menentukan posisi suatu tempat secara teliti dengan bantuan Satelit yang ada dan dapat digunakan untuk melaksanakan navigasi.
KRIDA PIONEERING
KRIDA PIONEERING terdiri dari beberapa tanda kecakapan khusus. yaitu terdiri dari :
1.TALI TEMALI
pada dasarnya ini adalah keterampilan membuat beberapa simpul menggunakan tali temali. baik untuk keperluan membuat jerat atau tempat berlindung dari panas maupun hujan di alam terbuka
2.PEMBUATAN JEMBATAN IMPROVISASI
Jembatan dengan konstruksi sangat sederhana mudah dikerjakan dan dapat dilaksanakan dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat di lapangan. ini akan berguna kala kita dalam keadaan bencana alam. dengan kemampuan ini kita dapat membantu warga sekitar untuk membuat fasilitas penyebrangan sungai dan lain lain.
3. PEMBUATAN PERKEMAHAN
Hal yang biasa di lakukan oleh pramuka adalah pembuatan perkemahan. namun di sini kita di ajarkan untuk membuat perkemahan yang terbuat dari kayu kayu di sekitar kita agar lebih kokoh dan nyaman.
4. BEKAL AIR DAN LISTRIK
Bekal air adalah hal yang
sangat di perlukan agar kita dapat bertahan hidup di kondisi separah apapun
akibat bencana. dan listrik jga hal yang paling vital dewasa ini mengingat
dengan listrik kita bisa membuat jaringan komunikasi dengan daerah di luar
bencana itu sendiri.
KRIDA MOUNTAINEERING
krida mountaineering sendiri terdiri dari beberapa
tanda kecakapan khusus. yaitu terdiri dari :
1.PANJAT TEBING
Panjat bebas (Free Climbing). Sesuai dengan namanya free climbing alat
pengaman yang paling baik adalah diri sendiri.
Namun keselamatan dapat ditingkatkan dengan adanya keterampilan yang
diperoleh dari latihan yang baik dan mengikuti prosedur yang benar, dengan
latihan yang baik otot-otot tangan dan kaki akan cukup kuat dan terlatih,
begitu pula dengan keseimbangan badan dan gerakan-gerakan akan terlatih dengan
sendirinya disamping itu dapat memperkirakan kemampuan dan memperhitungkan
lintasan yang akan dilalui. Pada free
climbing peralatan berfungsi hanya sebagai pengaman, peralatan yang digunakan
antara lain tali, carabiner, sling, chock, dan piton tetap dipakai tetapi hanya
berfungsi sebagai pengaman bila jatuh.
Dalam pelaksanaannya pendaki bergerak sambil memasang jadi kalaupun
tanpa alat-alat tersebut pendaki masih mampu bergerak atau melanjutkan
pendakian. Dalam tipe ini pendaki diamankan oleh belayer.
Panjat dengan alat bantu
(Artificial Climbing). Merupakan panjat bebas dengan
menggunakan bantuan peralatan tambahan seperti paku tebing, bor, stirrup, palu/
hammer, pengaman sisip, cincin kait, seling pendek, harnes, bedak
magnesium. Alat-alat tersebut digunakan
untuk digunakan untuk menambah ketinggian.
Hal ini dilakukan secara berkelompok, dengan pembagian tugas yang jelas
antara leader dan belayer, sehingga kelompok tersebut dapat mencapai
ketinggian, baik secara perorangan maupun secara bersama-sama.
Panjat tanpa alat bantu (Free Soloing). Merupakan bagian dari free climbing, tetapi
sipendaki benar-benar melakukannya dengan segala resiko yang dihadapinya
seorang diri, dalam pergerakannya tidak memerlukan peralatan pengaman, untuk
melakukan free solo climbing pendaki harus benar-benar mengetahui segala bentuk
rintangan atau bentuk pergerakan pada rute yang dilaluinya serta menghafalkan
dahulu segala gerakan, tumpuan dan pegangan, biasanya free solo climbing
dilakukan oleh pendaki yang sudah perna mendaki pada lintasan yang sama. Resiko yang dihadapi pendaki tipe ini sangat
fatal sehingga hanya orang-orang yang mampu dan benar-benar profesional yang
akan melakukannya.
2. TURUN TEBING
Untuk melintasi medan yang tidak
terlalu curam dan tidak bisa dilalui dengan jalan kaki biasa dengan menggunakan
tali Peleton.
Kegunaan naik togle rope.
Untuk melintasi medan yang tidak terlalu terjal yang sulit dilewati
jalan kaki biasa.
Cara
melintasi turun hesty dan rappeling.
Hesty.Tali lintasan berada di belakang punggung, kedua tangan direntangkan sambil memengang tali lintasan dan telapak tangan menghadap ke atas dengan menggunakan sarung tangan.Kedua kaki dibuka selebar bahu digeser ke samping, bersamaan itu kedua tangan yang direntangkan mengikuti gerakan
Rappelling.Menggunakan peralatan tali saja, dibelitkan sedemikian rupa pada badan, cara ini terjadi gesekan antara badan dengan tali, sehingga bagian badan yang bergesekan akan terasa panas. Menggunakan tali tubuh, carabiner dan descender memakainya hampir sama dimana gaya gesek diberikan pada descender3. TRAVESING KERING
travesing kering adalah teknik penyebrangan atau
melintas sungai dengan cara kering dan tidak basah. travesing kering sendiri dapat menggunakan tali satu yang selanjutnya
di sebut rayapan tali satu. Dan juga dapat menggunakan dua tali atau rayapan
tali dua.
4. TRAVESING BASAH.
travesing basah adalah kebalikan dari travesing kering. Yaitu penyebrangan basah dengan
menggunakan alat bantu atau tidak.
krida survival sendiri terdiri dari beberapa tanda
kecakapan khusus. yaitu terdiri dari :
1.
JENIS – JENIS
TUMBUHAN.
Mungkin secara sengaja atau tidak, kita bisa saja
terdampar di tengah hutan. Mungkin karena tersesat atau kecelakaan pesawat yang
mengharuskan kita berada di tengah hutan. Pada dasarnya, dalam keadaan darurat
di tengah hutan mengharuskan kita dapa bertahan hidup dengan cara apapun. Pengetahuan
akan jenis jenis tumbuhan apa saja yang dapat di makan sangatlah penting untuk
menghindari memakan tanaman yang beracun.
2.
JENIS-JENIS
BINATANG
Binatang memang tidak ada yg beracun untuk di makan.
Yang menjadi kendala untuk orang muslim adalah halal dan haram binatang
tersebut untuk dimakan. Namun dalam keadaan darurat, kita dapat mengesampingkan
halal dan haram binatang tersebut. Untuk mendapatkan binatang kita dapat
memburunya dengan cara menjerat binatang tersebut.
3.
Survival Hutan
Gunung.
Prinsip-Prinsip
survival
a) H. Hadapi setiap
kesukaran dengan tenang dan bijaksana.
b) A. Akal
yang sehat adalah senjata yang paling ampuh dalam menghadapi survival.
c) R. Rasa
takut dan panik harus dihilangkan.
d) U. Usahakan
mencari jalan keluar untuk membebaskan diri dari survival dan bergabung dengan
kawan.
e) S. Semangat
dan keyakinan tetap hidup harus tertanam.
f) H. Hindari dan jauhi tempat berbahaya yang
dapat mengancam keselamatan diri kita dan hormati adat istiadat setempat serta
tiru tata cara hidupnya.
g) I. Istirahat dan tenangkan pikiran apabila
timbul kekacauan.
h) D. Dengar lihat dan waspada terhadap
perangkap alam.
i) U. Utamakan kesehatan dan keselamatan diri.
j) P. Praktekkan dan latih kembali pengetahuan
dan keterampilan Jungle Survival yang pernah didapat.
4.
SURVIVAL
RAWA LAUT
Saat kondisi kita terdampar di
sebuah pulau yang tak berpenghuni, mengharuskan kita bertahan hidup sampai
bantuan datang. Untuk itu, kita memerlukan pengetahuan survival rawa laut ini. Seperti
membuat tempat berteduh yang aman tidak saja dari hewan buas juga yang aman
dari alam rawa laut yang kondisinya berbeda dengan hutan lebat.
5.
SURVIVAL KIT.
Survival kit adalah satu set
peralatan atau satu kotak/tas peralatan survival yang umumnya dapat digunakan
untuk semua jenis daerah seperti gunung, hutan, padang pasir dan pantai serta
laut, jenis survival kit seperti di atas adalah survival kit yang dibuat khusus
yang biasanya digunakan oleh para penerbang pesawat militer. Bagi seorang
penjelajah ataupun petualang, survival kit merupakan salah satu perlengkapan
dasar yang harus dimiliki. Survival kit ini haruslah survival kit yang sesuai
dengan perjalanannya, karena survival di gunung akan berbeda dengan survival di
laut. Survival dapat dibuat sendiri yang disesuaikan dengan tujuan perjalanan dan
kebutuhan pribadi.
Carilah
sebuah kaleng yang tertutup dan tidak bocor, ukuran cukup kecil tetapi dapat
memuat alat yang diperlukan. Gosoklah bagian dalam kaleng sampai mengkilat
sehingga dapat digunakan sebagai cermin. Untuk membuat lebih kedap air berilah
paking pada tutupnya dan balutlah dengan solatip setelah ditutup.
Pada
saat mengisi kotak survival, usahakan tidak ada ruang kosong yang memungkinkan
peralatan di dalam kotak bergerak yang bisa mengakibatkan kerusakan alat. Untuk menghindari ini isilah bagian kosong di
kotak dengan kapas atau sobekan kain yang nantinya juga kapas dan sobekan kain
tersebut dapat digunakan sebagai bahan penyala api.
Biasakanlah selalu membawa
survival kit dalam setiap perjalanan, karena dengan survival kit satu set
perlengkapan sudah dimiliki untuk keadaan darurat.
6.
SANJAK.
(MENGESAN JEJAK).
Dalam suatu kegiatan penjelajahan,
terutama di daerah hutan gunung sering ditemui kesukaran untuk menyelesaikan
suatu kegiatan di dalam mencari dan menemukan kawan atau lokasi perkemahan,
mengingat keadaan daerah di negara kita umumnya terdiri dari hutan yang lebat
atau medan yang tertutup. Oleh sebab itu
pengetahuan dan keterampilan “Mengesan Jejak” sanga t diperlukan untuk dapat melaksanakan kegiatan, mencari dan
menemukan kawan/tempat perkemahan di hutan maupun di gunung
KRIDA PENANGGULANGAN BENCANA
krida penanggulangan bencana sendiri terdiri dari beberapa
tanda kecakapan khusus. yaitu terdiri dari :
1.
MANAJEMEN
PENANGULANGAN BENCANA
Penanggulang bencana merupakan salah satu wujud dari upaya untuk
meliindungi segenap bangsa Indonesia dari seluruh tumpah darah Indonesia.
Penanggulangan bencana adalah kewajiban bersama antara pemerintah dan
masyarakat yang didasarkan pada partisipasi, didukung dan prakarsa masyarkat
serta pemerintah daerah.
Penanggulangan bencana dititik beratkan pada tahap sebelum terjadinya
bencana yang meliputi kegiatan pencegahan, penjinakan dan kesiapsiagaan untuk
memperkecil, mengurangi dan memperlunak dampak yang ditimbulkan oleh bencana.
Penanggulangan bencana adalah bagian dari kegiatan pembangunan yang
bertujuan untuk mengurangi penderitaan masyarakat dan meningkatkan kehidupan
dan penghidupan masyarakat secara lahir batin.
2.
PERJALANAN DAN
PENANGANAN GAWAT DARURAT (PPGD)
Perjalanan dan penanganan gawat darurat (PPGD) adalah hal-hal yang mencakup
keadaan kesehatan pada suatu perjalanan/ kegiatan meliputi kesiapan fisik,
mental dan pengetahuan tentang kesehatan dan gizi.
3.
PENGETAHUAN
KOMUNIKASI RADIO
Radio Komunikasi adalah alat yang digunakan untuk mengirim dan menerima
berita dari pihak lain / lawan bicara. Radio komunikasi ini sangan di
perlukan kala terjadi bencana alam. Seperti untuk pencarian orang lain,
menyebarluaskan informasi, dan sebagainya
4. TATA CARA
MEMASAK
Bukan hal yang mudah memasak untuk
puluhan orang dalam suatu pengungsian. Untuk itu di perlukan pula pengetahuan
tata cara memasak. Mulai dari alat-alat yang di perlukan, tata cara penempatan
alat di dapur umum, dan memperkirakan waktu memasak.